Musik abal2 gak mutu laris manis berkat KETOLOLAN pendengarnya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJm55aafa31-up6AJTYaY1rqGgWAuSn9Wv02rRiWUWZHieUpNwkKKtAWoCKEzyqtViQ_LJHqM-2CQNKv76XVGiDZ7padLu8prhXHV7bdplCuk6qzAQkgqLNCgRNhJD1tFKIeJefXmp8u2t/s1600/bagindas.jpg

kenapa gw bilang "TOLOL".. karena industri musik tergantung dari pendengar, kalo orang2 sukanya musik "tolol".. musik2 yg dihasilkan pun akan jadi "tolol" disesuaikan dengan selera "pasar".. jadinya, musiknya itu-itu aja, gak kreatif, simpel, asal jadi, liriknya kayak coret2an anak SD, bener2 gak sehat.. ga mendidik. Apakah lo rela industri musik indonesia mundur karena musik2 nya monoton dan gak berkualitas??

Pasar musik = RBT .. siapa sih yg suka donlot RBT?.. menurut yg gw baca di internet, salah seorang artis pernah bilang kayak gini "yg donlot RBT kebanyakan para buruh2 pabrik" ..hmm.. emang bener sih..

musik bukan hanya nyaman didengar atau menyentuh hati, tapi jg musti memperhatikan unsur edukasi, khususnya di industri musik, ada satu band yg bikin musik abal-abal dan disukai banyak orang, yg lain pun ikut2an menciptakan musik abal-abal karena keterlenaan orang2 akan musik2 abal-abal tsb (khususnya orang2 yg selera musiknya .

Analogi: orang tua seharusnya menyeleksi apa yg diberikan demi kebaikan anaknya, bukannya menuruti apa saja kemauan sang anak, terlalu memanjakan itu tidak baik


Ini pendapat beberapa maestro musik Indonesia tentang bagaimana kualitas musik indonesia saat ini :

Bang haji (rhoma irama):

Jangan sampai bermain musik untuk mencari materi. Materi akan diperoleh sebagai efek, bukan tujuan. Kalau kita bermain musik untuk mencari duit, itu tidak akan ada kualitas. Itulah yang terjadi sekarang. Musik sekarang market oriented, profit oriented, money oriented, jadi musik itu sendiri nggak ada makna.
Burgerkill:

Jarang sekali kami temukan karya - karya berkualitas dan memiliki ciri seperti dulu, mereka hanya copy paste dari apa yang sedang ramai di pasaran dan tidak lagi memikirkan nilai estetis sebuah karya baik secara materi dan packaging nya. Khususnya industri musik pop yang semakin hari semakin menyedihkan.
Netral:

"di kawasan Asia saja, taste musik kita merupakan yang tertinggi, kenapa harus lari ke selera 'tetangga', kenapa bukan mereka yang mengikuti kita?" Mungkin mereka punya P. Ramlee, tapi kita punya Benyamin Sueb yang jelas lebih maju pada zaman segitu sudah nge-rap. industri musik Indonesia telah mengalami kemunduran sepuluh tahun lalu. "Kita jadi seragam kayak anak SD lagi
Armand Maulana: 

"Kami prihatin dengan musik Indonesia sekarang, musik Indonesia sekarang kebanyakan menye-menye semua, tapi gue nggak bisa menyalahkan, siapa sih yang nggak mau dapat uang, karena yang laku kan lagu-lagu yang kaya gitu"
Andi RIF:

"selera musik masyarakat kita cenderung itu-itu saja dan monoton.
Yang salah kualitas manusia Indonesianya sendiri, kalo saya bilang kualitasnya menurun, dan mereka, industri kan hanya menjual yang laku, musik yang gampang untuk sekarang ini, yang salah bukan musisinya dan industrinya, tapi ya kualitas pendengar musik dan manusianya.
Ian Antono:

Sebenarnya masih ada penggemar yang masih mengharapkan musik yang bagus, yang enggak mungkin mengharapkan dari industri yang ada sekarang. Masih banyak pendengar musik yang pintar, tapi terpaksa harus menikmati musik apa adanya
Gilang Ramadhan: 

"kualitas musik di luar negeri jauh lebih maju daripada di Indonesia"
Agnes Monica:

menolak mengikuti industri musik Indonesia yang saat ini ramai dengan musisi one-hit wonder. Lebih memilih untuk fokus pada kualitas ketimbang berjualan.
Ridho Slank: 

"Musik Indonesia sedang mengalami degradasi. Wah, gue nggak bisa ngomong apa-apa. Gue malu ngeliatnya"
Kikan Cokelat: 

"Prihatin dengan perkembangan musik dalam negeri, Kalau gue ngelihat acara-acara musik seperti sekarang cukup menyedihkan. Kayaknya gampang banget mau jadi artis, gue lihat sih agak kurang sehat"
Tohpati: 

"kualitasnya kalau menurut saya agak menurun, jangan terlalu banyak orang yang nyari duit dari musik yang asal-asalan. Mestinya dibalik, harus dipelajari musiknya dulu, baru nyari duit, Pengennya sih lebih bagus aja,
sekarang lagi benar-benar terlalu membego ya, kualitas memang satu hal yang harus dikejar dari industri musik kita sekarang ini"
Dwiki darmawan: 


"kualitas musik pop Indonesia dinilai menurun kualitasnya di segi lirik"
Tompi: 

""Industri musik kita secara kuantitas berkembang sangat pesat tetapi tidak diimbangi kualitasnya, label besar tidak berani menggarap artis/band diluar genre pop yg laku di pasar, sehingga tidak heran banyak sekali pendatang baru bermunculan dan tiba-tiba populer karena lagu-lagunya
disukai masyarakat, meskipun miskin dalam artian kualitas musikalnya"
Glen Fredly:

Musik di Indonesia sekarang yang menentukan adalah rating, meninggalkan nilai. Musik Indonesia harus dilihat bisa jadi aset, bermusik itu nggak cuma sampai di kenal, tapi bentuk apresiasi juga jadi tolak ukur
Samsons

banyak musisi yang tidak mau mencoba aliran musik yang baru atau lain. "Berarti kalau cuma ikut-ikutan itu terpenjara aspek uang saja, bukan kepuasan
Yovie Widianto:

"Ini Anugerah Musik Indonesia kan? Bukan Anugerah Musik Melayu?"
David Naif:

"Tega bener. Mau dikemanain musik Indonesia. 'Kangen Band' please deh jangan band-band kayak gitu lagi yang dikeluarin"
P.S :

dan masih banyak quote2 lain dari tokoh2 musik indonesia yg ga cukup gw pasang disini.

OK, ini gw kasih contoh musik yg bagus, berkualitas, kreatif, kaya harmonisasi, dan keselarasan antar komponen musik nya (ini serius, kalo gak percaya silakan tanya ke orang yg ngerti musik) :


0 komentar:

Posting Komentar

Menu Artikel